MODEL-MODEL GEREJA MASA DEPAN:1 MENIMBANG MODEL GEREJA TRANSEKLESIAL, HIBRIDA, DAN PUBLIK
Isi Artikel Utama
Abstrak
Era disrupsi kontemporer menantang kerangka eklesiologis tradisional dan menuntut re-evaluasi kritis atas identitas dan misi gereja. Makalah ini menelaah tantangan tersebut dalam konteks spesifik Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) dengan mengusulkan pergeseran metodologis: dari pendekatan deduktif dan berbasis teks (eklesiologi dari atas) ke pendekatan induktif yang sensitif konteks (eklesiologi dari bawah). Dengan analisis teologi konstruktif, studi ini menawarkan tiga model terpadu bagi masa depan GPIB. Pertama, model transeklesial yang turut menempatkan peran Roh Kudus (pneumatosentris, bukan semata-mata Kristosentris) sebagai pusat, menumbuhkan keterbukaan radikal terhadap dialog lintasagama serta perhatian terhadap isu kosmis-ekologis. Kedua, model hibrida yang secara kritis mengintegrasikan kehidupan gereja daring dan luring, seraya menegaskan urgensi keterlibatan digital sambil menjaga prinsip-prinsip komunitas inkarnasional yang berwujud. Ketiga, model publik yang mengadvokasi ulang gereja dari pusat ke pinggiran masyarakat untuk membangun kepercayaan moral (moral trust) dan memperjuangkan kebaikan bersama. Ketiga model ini tidak dimaksudkan sebagai pilihan terpisah, melainkan sebagai matriks yang saling melengkapi (sebagai landasan teologis, arena praksis, dan misi etis) yang memberi GPIB kerangka untuk menghayati panggilan-ny
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.