SUMBANGAN HERMENEUTIK PAUL RICOEUR DALAM TRADISI LISAN

Isi Artikel Utama

Mulder Rimanang

Abstrak

Tradisi lisan merupakan tradisi tanpa tulisan, sehingga melakukan komunikasi menggunakan media seperti suara, dan simbol sebagai bahasa dalam berkomunikasi. Perjalanan tradisi lisan dapat dikatakan sudah terjadi sejak dunia diciptakan. Sebagai contoh, dalam kitab Kejadian 1 yang menceritakan tentang penciptaan, di sana sudah terjadi komunikasi antara manusia pertama dengan sang pencipta, baik itu melalui media suara maupun media simbol. Bahkan diceritakan bahwa pencipta menciptakan dengan suara (lisan) untuk mencipta. Dengan firman (suara) pencipta menciptakan langit dan bumi. Di Indonesia begitu masih banyak daerah yang hidup dan menghidupi tradisi lisan. Salah satu diantaranya “Buntumalangka’”. Dalam tulisan ini, digunakan metode deskriptif-analisis untuk menelaah pentingnya tradisi lisan. Penulis akan mendeskripsikan hermeneutik Paul Ricoeur dengan tinjauan literatur. Selanjutnya, analisis akan menunjukkan bagaimana kerangka kerja hermeneutik Ricoeur dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap studi tentang tradisi lisan. Hermeneutik Ricoeur memungkinkan kita untuk memahami lebih dalam kekayaan budaya dan nilai intrinsik dari tradisi lisan, yang bukan hanya sebagai penjaga warisan budaya, melainkan juga sebagai cerminan kehidupan. Dengan pendekatan ini, tulisan ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang signifikansi dan relevansi tradisi lisan dalam konteks masyarakat kontemporer.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel