TARIAN LEGO-LEGO SEBAGAI NYANYIAN ILAHI

Isi Artikel Utama

Efraim Anilan

Abstrak

Penelitian ini mencoba mengeksplorasi kearifan lokal, khususnya dalam konteks tarian tradisional Lego-Lego di Kabupaten Alor, Indonesia, sebagai salah satu alternatif untuk membangun persaudaraan antarumat beragama yang lebih manusiawi dan berbudaya. Tulisan ini menguraikan peran dan makna tarian Lego-Lego dalam mengungkapkan nilai-nilai kehidupan, kerukunan beragama, dan perdamaian melalui pantun-pantun yang dilantunkan selama tarian. Dengan menggunakan pendekatan teologi kontekstual, penulis mengaitkan praktik tarian ini dengan perspektif teologis, terutama dalam tradisi agama Yahudi dan Kristen, yang menekankan penghargaan, syukur, dan penerimaan sebagai bagian dari ekspresi keagamaan. Penelitian ini juga membahas tentang tantangan yang dihadapi kearifan lokal dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan teknologi, serta upaya PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) dalam membantu gereja menghadapi dinamika budaya lokal dalam konteks masyarakat multikultural. Dengan demikian, tulisan ini mengajukan argumen tentang pentingnya melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga bagi pembangunan masyarakat yang beragama dan berkeadilan di Indonesia.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel