KELUARGA ALLAH, SEGENAP CIPTAAN, DAN INDONESIA EMAS 2045: PERSPEKTIF TEOLOGI PUBLIK

Isi Artikel Utama

John Christianto Simon

Abstrak

Visi nasional “Indonesia Emas 2045” dibayangi oleh krisis sosio-ekologis yang kian menguat, yang berpotensi melahirkan generasi cemas alih-alih generasi emas. Tulisan ini berargumen bahwa pencapaian visi tersebut mensyaratkan pergeseran tegas keluar dari paradigma antroposentris yang keliru. Melalui lensa teologi publik dan metode tinjauan pustaka kualitatif, studi ini bermaksud memeriksa paradoks pembangunan di mana strategi ekonomi (mis. hilirisasi nikel, proyek food-estate) menimbulkan kerusakan ekologis serta memperdalam ketidakadilan terhadap masyarakat adat, perempuan, dan kaum miskin. Sebagai respons, dikonstruksikan sebuah “teologi publik keindonesiaan”: kerangka lintas-iman dan pluralis yang menafsirkan ulang “publik” sebagai korban konkret dari ketidakadilan sistemik, bukan entitas abstrak. Makalah ini mendorong pergeseran budaya dari etos konsumtif YOLO (You Only Live Once) menuju gaya hidup berkelanjutan YONO (You Only Need One), serta menegaskan bahwa terwujudnya Indonesia Emas memerlukan komitmen pada keadilan biologis (biojustice), yang menggabungkan akuntabilitas hukum, partisipasi masyarakat yang substantif, dan penyelesaian utang ekologis. Tanpa pergeseran ini, impian Indonesia Emas akan tetap menjadi utopia semu; bangsa perlu ditafsirkan ulang

Rincian Artikel

Bagian
Artikel